Blogger Layouts

Search my love

Dola Sigembala Ria

Kamis, 10 Maret 2011

Rasul Paulus


Diperkirakan pada tahun ke-5 setelah masehi saulus yaitu seorang yahudi lahir Di Tarsus, tanah kilikia ( kis 21 : 29, 22 : 3). Pada hari ke-8 setelah lahir ia disunati (filipi 3 : 5 ) dan diberi nama saul (nama romawi : paulus : kisah para rasul 13 : 9). Sejak kecil ia belajar bahasa yunani, bahasa pergaulan di Tarsus. Saulus memulai pendidikannya sekitar 5 tahun, mempelajari pentateukh. Pada usia 10 tahun, melaju ke mishnah, yang membahas tradisi rinci. Pada usai 13 tahun ia telah menyelesaikan studinya tentang Mishnah, dan telah siap untuk pelatihan sekolah formal rabinis. Gurunya rabi semeon bin Gamaliel II. Sekitar umur 15 tahun ia diperkirakan datang ke Yerusalem dan menjadi pengikut seorang kaum farisi. Sesuai dengan kebiasaan Yahudi ia belajar mengerjakan salah satu pekerjaan tangan yaitu pembuat kemah. Yang nantinya ketika ia sudah bertobat dilakukannya di tengah-tengah kesibukan karya kerasulannya, dan dipakainya untuk penghidupan. Sehingga ia tidak tergantung pada siapapun. Pada masa-masa kehidupan Yesus, saulus orang yang paling memusuhi Yesus dan murid-muridnya, termasuk orang yang terlibat dalam pembunuhan Stefanus. Wajar jika Yesus sebelum wafat mengingatkan murid-muridnya untuk berhati - hati terhadap manusia berhati serigala yang menyamar sebagai domba, karena hampir selama hidupnya di Yerusalem selalu dikejar-kejar Saulus. Dalam perjalanannya ke Damsyik, dan ketika sudah hampir tiba ke kota tersebut, tiba-tiba cahaya dari langit yang begitu menyilaukan menyergap saulus dan rombongannya, sehingga saulus dan seluruh rombongannya jatuh ketanah; bahkan saulus yang menjadi fokus utama Konfrontasi Tuhan menjadi buta dan harus dituntun orang untuk masuk ke Damsyik. Tuhan Yesus menampakkan diri kepada saulus dalam kemuliaan dan kuasanya yang berdaulat. Tuhan Mengkonfrontasi saulus untuk menyadarkan dia akan ketakberdayaannya, kerapuhannya, ia tidak lebih hanyalah manusia yang berdosa yang berada di bawah penghukuman Allah. Akibat konfrintasi Allah ini kini misinya untuk membinasakan pengikut Kristus terhenti. Ketika kemuliaan Allah yang berdaulat dinyatakan, saulus dijadikan rendah hati, tunduk, dan dibuat siap untuk menerima Titah Tuhan. Saulus tak berdaya, terkurung oleh terang ilahi yang menguasainya tanpa daya. Lalu Tuhan berseru kepadanya, “Saulus, Mengapa engkau menganiaya aku?” ini adalah dakwaan. Saulus merasa heran, kapan dia pernah memusuhi kuasa ilahi dari Sorga {Tuhan}, yang sekarang berkata telah dianiyaya olehnya. Ini suatu paradoks : Jika pribadi yang mengkonfrontasi dia itu begitu berkuasa sehingga membuat dia tidak berdaya ditangannya, lalu bagaimana dia dapat menganiaya dia? Saulus tidak mengerti, bingung dan tidak bisa menjawab (alasan mengapa Saulus menganiayan dia). Hal yang urgen untuk mendapatkan titik terang ialah mencari tahu siapa siapakah dia ini? Maka saulus balas bertanya, “ Siapakah engkau, Tuhan?” dan dijawab, “ akulah Yesus yang kau aniyaya.” Saulus berharap dengan mengetahui identitas kuasa itu, ia dapat mengerti. Namun jawaban itu membuat dia tambah bingung, bahkan jawaban itu sekarang bagaikan ledakan yang lebih dahsyat daripada terang yang membutakan itu.

Seumur Hidupnya ia telah berusaha hidup taat kepada perintah Allah. Ia telah mempersembahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Sekarang dia berusaha mengahapuskan satu sekte yang mempertuhankan seorang nabi yang sudah disalibkan. Yesus sudah mati di salib, para pengikutnya harus dibungkam, makakebohongandapat segera dohentikan dan tidak menyebar lebih luas. Tetapi sekarang, Pribadi ilahi yang mengkonfrontasinya dia mengaku adalah Yesus. Berarti Yesus tidak berakhir dalam kematian, seperti yang ditiupkan oleh para pemimpin agam, melainkan hidup seperti yang diyakini orang-orang kristen. Dan sekarang Yesus yang bangkit mendakwanya telah menganiaya dia. Jelas memang dia mengejar para pengikut Yesus dan berusaha membinasakan mereka, dan sekarang perbuatannya itu dikatakan Yesus yang bangkit sebagai tindakan menganiaya dia.

Ternyata yesus yang diyakini orang kristen itu benar-benar sudah bangkit dari kematian. Jadi dialah Mesias yang dijanjikan itu. Berarti selama ini dia telah melawan Allah, menentang pekerjaan Allah, dan memberontak kepada mesias yang dijanjikan itu. Sekarang saulus bagaikan satu bangunan yang runtuh. Seluruh keagamaanya ternyata salah, Doktrinnya salah, misi dan perjuangannya salah. Dia yang berpikir sedang melayani Allah ternyata sedang melawan Allah. Dan sekarang dia sebagai yang terdakwa yang telah terbukti bersalah. Semua karier agamanya ternyata dibangun diatas dasar yang salah, dan semua yang dilakukan selama ini ternyata sedang menumpuk kesalah untuk dijatuhi hukuman dari Allah. Seperti yang dapar kita bayangkan apa yang akan terjadi pada kita jika ternyata seorang yang kita perlakukan kasar dan kurang ajar adalah seorang mafia. Kini saulus dengan semua kesalahannya yang kurang ajar kepada Tuhan harus menghadapi Tuhan yang sedang mendakwa dia. Nasibnya sudah dapar diduga, tidak ada harapan.

Sebagian orang menganggap dirinya adalah seorang yang suci karena tidak memakan daging, dan melakukan sedikit pertolongan kepada orang yang sedang dalam kesulitan. Namun, ketika orang bertemu dengan Tuhan ia baru menyadari bahwa semua kebaikan dan kesalehannya itu bagaikan kain kotor. Saulus sudah putus asa dia hanya dapat menyerahkan hidupnya dalam belas kasihan Allah.

Injil membawa kita pada Allah yang kudus, dan pada waktu itu, Allah yang maha kudus akan mengkonfontasikan kita menyingkapkan semua kesalahann seperti yang telah ia lakukan kepada Saulus. Namun Tuhan yang datang dengan segala kemuliaannya adalah Tuhan yang penuh kasih karunia. Tuhan mengkonfrontasi saulus dan meremukkannya untuk hendak membangun suatu hidup yang baru untuk dipakai olehnya. Tuhan mempunyai rencana besar atas hidup saulus, Tuhan ingin memakainya menjadialat pilihan”-Nya. Yaitu Tuhan akan memakai hidupnya secara luar biasa. Ia akan diutus untuk menjadi pemberita Injil kepada segala bangsa. Ketika menyambut Injil dan beriman kepada Tuhan Yesus lalu menerima baptisan, dia jelas bekerja keras bagi Injil dan penderitaan sudah menantinya. Tetapi saulus menerimah seluruh rencana Tuhan dengan taat. Karena dia sudah putus asa, sehingga kalau bisa menderita bagi Tuhan itu lebih baik baginya. Orang perlu dihancurkan terlebih dahulu untuk dapat ditaklukan tuhan dan setelah itu ia baru menyambut setiap Titah Tuhan dengan tidak tawar menawar.

Tuhan sudah mempunyai rencananya yang indah bagi kehidupan Saulus. Tuhan berkata kepada Ananias yang diutusnya untuk melayani Saulus, bahwa Saulus adalahalat pilihannyauntuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa lan. Allah bahkan sudah memilih dia sejak dalam kandungan ibunya, dan mempersiapkan dia melalui berbagai kesempatan pendidikan dan pengalaman untuk mempersiapkan dia menjadi seorang pelayan yang berkualitas. Dalam rencananya Tuhan bahkan membiarkan Saulus mewujudkan kesalahan keagamaannyam, yaitu penganiaya yang ganas terhadap umat tebusannya. Programnya ialah untuk meremukkan Saulus, membentuk dia menjadi seorang manusia baru. Bahkan semua ini sangat berguna bagi saulus untuk nantinya memperbarui kembali keterbatasan hukum taurat dan penggenapan injil Yesus Kristus. Tidak semua orang rela menyambut rencana Allah bagi hidup mereka. Tapi saulus menunjukkan respon positif. Dalam kesaksiannya pada Raja Agripa, Saulus berkata, “ keoada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat”. Tuhan telah mengubah hidup saulus secara total. Perjumpaan dengan Tuhan yang bangkit menjadi titik balik kehidupannya. Sejak itu, Tuhan telah mengubahnya dari seseorang penganiaya jemaat menjadi gembala yang setia pada jemaat Tuhan,

Dikemudian hari kita mendapati paulus sebagai pelayan injil yang setia, seorang penjabar kebeneraan injil Kristus yang cemerlang,seorang misionaris Kristus yang dipakai secara luar biasa untuk memenangkan banyak orang dan wilayah penting bagi kerajaan Allah. Dan Pada akhirnya sekitar abad ke 64 masehi di zaman kaisar Nero Paulus meninggal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar